Jubir Kemhan Bantah Soal Prabowo Subianto sebagai Menhan Dituding Sedang Diselidiki Lembaga Antikorupsi Uni Eropa: Berita Hoax!
Viral di media sosial banyak akun yang mengunggah sebuah berita dari luar negeri soal Prabowo Subianto sedang diselidiki lembaga antikorupsi Uni Eropa. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tampak membantah kuat soal isu yang semakin liar tersebut. Perlu diketahui, selain menjadi Capres, Prabowo Subianto masih menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Namun, isu soal ia diselidiki oleh Lembaga Antikorupsi Uni Eropa, The Group of States Againts Corruption (GRECO) tampak tidak bertanggung jawab. Prabowo Subianto dituding atas pembelian pesawat tempur bekas, TKN pun menegaskan bahwa berita itu hoax. Wakil Ketua TKN, Habiburokhman mengatakan isu tersebut tidak benar.
“Kemarin sore banyak wartawan menghubungi soal adanya berita bahwa komisi antikorupsi Uni Eropa memburu Pak Prabowo atas kasus korupsi pembelian pesawat tempur bekas dari Qatar yang melibatkan salah satu perusahaan di Eropa…. Yang jelas sejak awal kami katakan bahwa 1.000 persen berita tersebut adalah bohong,” kata Wakil Ketua TKN, Habiburokhman.
Bahkan, isu ini sudah ditanggapi langsung oleh Juru Bicara Pertahanan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Berita tersebut sudah dipastikan haks lantaran Kementerian Pertahanan sudah membatalkan rencana pembelian 12 unit pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Oleh karena itu, tudingan pembelian pesawat tempur bekas itu hoaks.
“Jadi secara konten, semua yang disampaikan di berita hoaks tersebut itu jelas adalah fitnah,” kata Dahnil dalam kesempatan sama. Ketua Umum TKN, Rosan Roeslani bahkan sempat bertanya kepada Kementerian Luar Negeri AS (Kemenlu AS) soal penyelidikan yang disebutkan.
“(Pihak Kemenlu AS) mengatakan tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya GRECO mengenai hal asistensi ataupun meminta kerja sama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan mengenai pembelian Mirage itu,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu, dalam kesempatan sama.
“Ini sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu untuk menebar fitnah bagi Pak Prabowo dan Mas Gibran terkait dengan pemilihan yang akan dilakukan beberapa hari ke depan,” kata Dahnil. (MTM)